Bukan cuma pulau-pulau kecil di wilayah Phi Phi Islands yang enak buat dijelajahi, tapi Phi Phi Don juga layak buat dikelilingi. Pulau terbesar dari gugusan Kepulauan Phi Phi di Laut Andaman. Banyak orang yang salah sangka bahwa kepulauan ini termasuk dalam wilayah Phuket, namun sebenarnya terletak di bawah administrasi Provinsi Krabi. Walaupun dapat dicapai dengan jarak tempuh yang sama dari Phuket maupun Krabi, sekitar 1,5 jam.
Dengan operator-operator yang mumpuni, perjalanan ke Phi Phi Islands dari penjuru Phuket, Krabi, ataupun Ao Nang terasa gampang dijalani. Udah gak perlu mikir lagi, serta harganya pun kompetitif dan gak menguras kantong terlalu dalam. Ada yang sekedar penyebrangan, ada yang day trip, serta ada yang overnight trip. Kalau saya sih kemarin independen. Tiket ferry, penginapan, dan tur dibeli terpisah-pisah dan bukan paketan dari tur. Semua ferry bakal berlabuh di Phi Phi Don sebagai satu-satunya pulau berpenghuni tetap. Phi Phi Don ini pulau yang sangat turistik sekali. Sepanjang mata memandang yang terlihat adalah prasarana penunjang pariwisata. Mulai dari restoran, kafe, food stall, penjual souvenir, penginapan, money changer, toko kelontong, operator diving, operator tour, hingga tattoo kiosk pun memadati Ton Sai area. Sedangkan rumah penduduk berada di wilayah dekat Mesjid di tengah pulau. FYI, penduduk asli Phi Phi Don ini kebanyakan beragama Islam (lebih dari 50%). Tapi karena pekerja dari wilayah utara yang notabene beragama Buddha juga banyak mencari nafkah, jadilah komposisinya rada imbang. Jangan lupa juga banyak pendatang seperti dari India dan Myanmar yang turut mencari sumber asap dapur di sini.
Fasilitas di Phi Phi Don memang sangat lengkap untuk ukuran wilayah pulau terpencil. Gak bakal pernah kayaknya para pengunjung ini kelaparan atau mati gaya. Bahkan di pulau terpencil ini pun ada….(wait for it, Anak-anak Gaol-gemana-getoh Jakarta)… dua unit 7-Eleven!. We-O-We *memutar bola mata*. Jadi ya gak usah khawatir lah untuk berkunjung ke sini sebelum senin harga naik. Di malam hari setelah selesai mengikuti Sunset Trip dari U-Rip, kami berdua mengelilingi Phi Phi Don untuk tahu ada kehidupan seperti apa di sini. Kebanyakan sih restoran seafood yang menampilkan live band. Biasanya restoran-restoran ini menyediakan beragam paket yang terdiri dari beberapa jenis ikan untuk disajikan. Mulai dari yang termurah, sekitar THB 500 hingga ribuan Baht. Lewat jam makan malam, biasanya harganya makin turun tuh. Sedangkan kami, malam itu malah makan masakan India yang rasanya lumayan enak dengan harga yang cukup terjangkau tapi ternyata datang dengan porsi yang bisa ngasi makan 1/3 populasi anak di Darfur *mulai lebay*.
Kami menuju Phi Phi Viewpoint sebelum matahari beranjak tinggi. Jalan masuk ke Phi Phi Viewpoint ini berada di antara toko-toko dan penginapan, tapi gak susah karena petunjuk jalannya lumayan lengkap. Dan perjalannya.. Masya Allah… lumayan bikin 2 botol kecil air mineral habis, nafas ngos-ngosan, dan dengkul rasanya pengen copot. Tapi semua terbayarkan dengan pemandangan dari viewpoint. Untuk pemandangan yang lebih paripurna, boleh dicoba ke viewpoint 2. Cukup membayar THB 10 untuk masuk ke area Viewpoint, dan nikmati pemandangan Ton Sai Bay, Loh Dalam Bay, dan Ko Phi Phi Leh. Dan jangan lupa pesan es kelapa atau Thai Tea di warung yang ada di puncak viewpoint ini.
Puas main di Viewpoint, saatnya menelusuri Ton Sai Bay. Bermacam-macam restaurant dan toko souvenir ada di sini. Mulai dari Chinese food, Malay food, sampe yang paling absurd kayak Israeli juga ada loh di sini. Not to mention a lotta Scandinavian & Irish bar yang nyebar dimana-mana ya. Dari pengamatan saya, sepertinya turisme di Phi Phi ini mengincar wisatawan dari Scandinavia dan Rusia. Terlihat dari banyaknya plang petunjuk dalam bahasa Rusia, Denmark, ataupun Swedia. Begitu juga bahasa di hotel dan money changer. Bisa-bisanya loh Swedish Krone bisa ditukar dengan Baht, tapi Rupiah gak diterima. Hiks. Itu di Bank yang resmi loh. Pukul 2 siang, saatnya kembali ke Phuket Island. Dengan kapal ferry Phi Phi Cruiser yang tiketnya saya beli dari Asiawebdirect, kita pun berlayar 1,5 jam ke Phuket. Dan terjadilah peristiwa yang bikin dengkul saya lemes seharian…(cont)
gue sekali aja tepar tuh naik ke view point
day 2 diajakin lg naik sama endine langsung bilang, “makasih”
hahahaha
hahaha, gue juga tepar banget waktu mendakinya. tapi waktu turun udah biasa aja…biasa gempor
Sengaja ya terakhirnya bikin penasaran?
hihihihi..takut kepanjangan postnya,va 😀
sebelom baca ngomel dulu…
kenapa sih bisa barengan gitu, postingan gw selanjutnya juga pake judul “raon-raon..” @_@
MPOK ABIS RAON-RAON DIMANA??? -esmosi-
cuuy… yg seharusnya esmosi mah ik dong, isi blog jej aja raon2 mulu, ik postingan ttg raon2 cuman atu doangan, cih…
kemaren raun2 pekanbaru, menghadiri resepsi kawinannya ade gw yang paling kecil itu loh, buset daaah… benar2 baralek gadang sagadang2nya boookk!! *loh kok malah mau posting disini?*
Gempa di tengah lautan!! *ngelanjutin kalimat terakhir* :p
lanjutannya mana om? seru euy..
salam kenal ya
kok roti naan nya lebih menggoda daripada yang di Kapitan sih, Koh ???
*protes, sambil minum teh tarik*
moso sih. padahal ini roti naan di antah berantah loh. beda ama yang di Penang yang beneran orang India di mana-mana